Mutiara Amaly Vol-31 Mutiara Amaly Vol 32 Mutiara Amaly Vol 33 Mutiara Amaly Vol 34 Mutiara Amaly Vol 35 Mutiara Amaly Vol 36

Selasa, 12 Mei 2009

Akhir Kalam Majalah Mutiara Amaly


Keseriusan Terhadap Allah

Pernah Umar bin Khattab ra. ketika berziarah ke rumah Rasulullah saw, merasa terharu menyaksikan seorang kekasih Allah SWT sedang berbaring di atas tikar yang merupakan susunan pelepah-pelepah kurma. Nampak jelas bekas alur tikar ditubuhnya.
Di dalam rumah baginda saw yang penuh barokah itu tidak terlihat peralatan lambang kemewahan, hanya ada lemari yang berisi segantang gandum kasar.
Kemudian Umar ra. menangis di hadapan Rasulullah. Rasulullah saw pun bertanya, ”Apa yang menyebabkan Engkau menangis, wahai Umar?”
“Aku melihat para kaisar dan kisra serta raja-raja lain tidur di atas kasur mewah beralaskan sutera, tetapi aku di sini melihat engkau tidur beralaskan tikar seperti ini,” jawab Umar.
“Wahai Umar, tidakkah engkau sependapat denganku. Kita lebih suka memilih kebahagiaan di akherat sedang mereka memilih dunia.”
***
Bukan hanya dalam keadaan susah tetapi dalam keadaan lapang dan kedudukannya yang tinggi sekalipun Rasulullah saw tetap merasakan
kehambaannya. Perlambang keseriusan hati dengan Allah. Begitu serius menghambakan diri kepada-Nya. Serius mencari cinta dan ridha.
Sikap orang yang serius dengan Allah, dalam keadaan apapun, hati senantiasa cemas dan bimbang terhadap Allah. Kebaikan-kebaikan yang telah dilakukan dirasakan belum berbuat. Kalaupun sukses dalam suatu usaha, dirasakan bukan hasil kerjanya, tapi milik Allah.“
Di dalam diri tertanam rasa kurang, rasa lemah, rasa tidak mampu; sehingga darinya lahirlah benih-benih cinta terhadap Allah. Dan sangat kedekatannya.“ Betapa kita... dalam kondisi terpuruk masih muncul ke'aku'annya.
Ads
Adsvertisement

0 komentar:

Posting Komentar

 
Ads Ads Ads Ads Ads Ads

Mutiara Amaly vol 5. Copyright 2008 All Rights Reserved